Muhammad Rizal Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN Banten Ajak 250 Masyarakat Ciputat Tangsel Cegah Stunting
Tangerang, iNewsindonesia.com - Muhammad Rizal anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasion...
Tangerang, iNewsindonesia.com - Muhammad Rizal anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Banten mengelar kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) program bangga kencana pencegahan stunting bersama masyarakat Tangerang Selatan.
Kegiatan sosialisasi tersebut digelar di Balai Ratu Permai, Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (20 November 2023).
Hadir sebagai narasumber Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Marianus Mau Kuru, Plh Perwakilan BKKBN Banten Indah Susanti, dan beserta tim BKKBN Banten.
Muhammad Rizal mengatakan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk dapat mewujudkan keluarga yang berkualitas terutama dalam pencegahan stunting.
"Pencegahan stunting di mulai dari calon pengantin sampai mengandung dan mempunyai anak, semuanya harus di perhatikan kesehatannya," ujarnya.
Pembangunan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat. Nantinya akan muncul keluarga sehat, produktif, dan berkualitas.
"Pencegahan stunting perlu peranan semua pihak. Karena di masa yang akan datang menuju Indonesia emas di tahun 2045, generasi selanjutnya harus menjadi generasi emas. Menjadikan anak yang cerdas pintar, IQnya tinggi, brilian, menjadi generasi penerus pemimpin bangsa yang hebat," jelas Muhammad Rizal Politisi PAN asal daerah pemilihan Banten III, Tangerang Raya.
Ia pun mengungkapkan sosialisasi ini di lakukannya sudah 80 sampai seratus dirinya gencar turun ke masyarakat menggandeng mitra kerja komisi IX DPR RI. Agar kehidupan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
"Mari perbaiki gizi anak-anak kita, balita harus sering di bawa ke posyandu agar mendapatkan kesehatan yang baik dengan di imunisasi dan diperiksa kesehatannya," tuturnya.
"Semoga kedepannya kesehatan masyarakat kita menjadi lebih baik lagi, sehingga masyarakat kita menjadi keluarga yang sejahtera, sehat, dan bahagia," harapnya.
Sementara itu, Marianus Mau Kuru mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (hpk). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.
"Jadi penurunan dan pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa," jelasnya.
"Mari kita berjuang bersama-sama ciptakan Zero stunting di wilayah lingkungan kita," ungkapnya.
Sementara itu, Plh Perwakilan BKKBN Banten Indah Susanti mengatakan penanganan stunting merupakan investasi pembangunan jangka panjang bidang sumber daya manusia. Sebab, stunting disebabkan faktor multidimensi yang dalam penanganannya memerlukan peran dari berbagai lintas sektoral.
Menurutnya langkah pencegahan stunting pada anak yang dapat dilakukan orang tua ada beberapa hal yaitu perhatikan nutrisi sejak dalam kandungan.
"Perhatikan gizi seribu hari pertama anak. Peran orang tua untuk mencegahnya, memberikan ASI eksklusif dan imunisasi. Lakukan pemeriksaan rutin di puskesmas. Dan menggunakan akses sanitasi dan jaga kebersihan, anak diberikan gizi yang berprotein hewani, telur, dan sayuran, serta aktif minum tablet tambah darah," jelasnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut di hadiri 250 warga masyarakat Ciputat, Pondok Aren, dan sekitarnya, pesertanya dari berbagai elemen masyarakat, seperti dari kader perempuan, tokoh agama, ulama, Ketua RT/RW, Pemuda-pemudi, mahasiswa, Ibu-ibu, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat pun antusias mengikuti kegiatan tersebut. Rill/Red