Sidang Gugatan Purna Bakti PT. WKT/KBK, Masuk Dalam Tahapan Menghadirkan Saksi-Saksi Penggugat
Wartawan : Martin inewsindonesia.com Serang - Dalam Sidang Gugatan Para Purna Bakti PT. Krakatau Wajatama (KWT) yang sekarang berganti n...
Wartawan : Martin
inewsindonesia.com Serang - Dalam Sidang Gugatan Para Purna Bakti PT. Krakatau Wajatama (KWT) yang sekarang berganti nama PT. Krakatau Baja Kontruksi (KBK) dengan perkara No.134/Pdt.Sus-PHI/2021/PN.Srg masuk dalam tahapan menghadirkan saksi-saksi dari penggugat (Purna Bakti).
Penggugat pada hari ini, Rabu (08/12/2021) menghadirkan 4 saksi. Dalam fakta sidang 2 saksi mengatakan, mendapatkan lencana penghargaan Purna Bakti berupa emas 22 karat, dengan berat 15 gram, sedangkan 2 saksi mengatakan tidak mendapatkan lencana penghargaan Purna Bakti.
Dimana penghargaan lencana emas tersebut sudah tertuang dalam perjanjian kerjasama tahun 2019-2021 dan surat keputusan Direksi.
Menurut Penasehat Hukum Para Purna Bakti Ade Sugiri, SH, yang tergabung dalam ASDA Law Office (kantor Hukum Ade Sugiri, SH dan Rekan) mengatakan, alasan penghargaan tidak diberikan karena PT. Ktakatau Wajatama atau yang sekarang bernama PT. Krakatau Baja Kontruksi mengalami Kerugian selama 8 tahun berturut-turut.
"Hingga Desember 2020, menurut laporan Keuangan/Financial Statements tanggal 31 Desember 2020, yang diaudit oleh kantor akuntan publik Tanudirrdj, Wibisana, Rintis & Rekan. Mencatatkan keuangan tahun 2020 akumulasi laba negative 980 miliar dan modal negative 490 miliar" Ungkap Penasehat Hukum Ade Sugiri, SH.
Sedangkan pernyataan terbalik dari Direktur Utama PT. Krakatau Steel yang mengatakan, bahwa di tahun 2020 pendapatan PT. Krakatau Baja Kontruksi mencapai Rp. 2,4 Triliun, menurut Silmy Karim Direktur Utama PT. Krakatau Steel selaku induk dari PT. Krakatau Baja Kontruksi menilai kinerja Subholding Perusahaan PT. Krakatau Baja Kontruksi mencatat hasil positif.
“Kami menjalankan program transformasi di semua lini hingga ke anak usaha Krakatau Steel. Upaya ini berhasil meningkatkan kinerja PT. Krakatau Baja Konstruksi dengan pencapaian laba konsolidasi subholding Baja Konstruksi mencapai Rp. 122 miliar hingga periode September 2021 ini,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, Rabu (6/10/2021). Dikutip dari liputan6.com.
Silmy Karim menambahkan, pendapatan Krakatau Baja Konstruksi ini meningkat 62,5 persen menjadi sebesar Rp 3,9 triliun hingga September 2021.
Catatan ini meningkat dari sebelumnya senilai Rp. 2,4 triliun di periode yang sama tahun 2020.